Natal Papua
di Jerman
(Zittau,26/12/13)
Datanglah
ya Raja damai itulah Thema besar yang di ambil pada perayaan natal
bersama para mahasiswa/i di Jerman yang di selengarakan di Kothen (Sachsen
Anhalt). Natal yang diadakan oleh para mahasiswa/ Papua di jerman ini merupakan sebuah wadah untuk
mempererat ikatan persaudaraan dan keakraban Antar satu sama lain. Dalam acara
natal ini juga Kotbah yang di Bawakan
langsung oleh
![]() |
Suasana natal pada perayaan natal Papua di Kothen (Jerman) |
Pdt. Otniel Maniri langsung dari papua yang menggaris bawahi dalam kotbahnya bahwa Setiap mahasiswa di jerman harus menjadi saksi-saksi damai di manapun mereka berada
dan menjadi lilin yang menjadi cahaya bagi setiap orang yang membutuhkan terang.
Dilanjutkan juga oleh pendeta Otniel bahwa setiap mahasiswa/I yang ada di
jerman ini agar tetap menjaga semangat juang juga kepecayaan masyakat papua yang menjadi tanggung jawab besar yang diembani dan disampaikannya pula untuk banyak-banyak mencuri ilmu agar
kelak nanti ketika kembali ke papua dapat membangun Papua sesuai dengan
Profesionalitas bidangnya masing-masing yang di milikinya. Selain itu kebahagiaan juga mewarnai natal itu
karena tamu yang datang bukan hanya dari sekitar Negara bagian Sachsenanhalt
melainkan dari berbagai Negara bagian di Jerman baik dari Utara, barat,
selatan dan timur. Tidak hanya itu kedatangan tamu dalam acara itu juga datang dari
belanda dan amerika. Pada kesempatan yang baik itu ketua Panitia Fredy kenelak
mengatakan bahwa acara ini berlangsung atas kerja keras semua pihak dan
tentunya dengan perjuangan keras para panitia. walaupun mengalami tantangan dalam hal Finansial tetapi juga mengalami perang antar roh (iblis). Ditambahnya juga bahwa dalam natal ini Panitia mengeluarkan dana dengan jumlah 1467 Euro yang berasal dari sumbangan sukarela
dan dari khas Partiecrew (kumpulan mahasiswa/I di Koethen yang pada hari-hari tertentu
berkumpul dan berdoa). Dalam acara yang berlangsung meriah itu yang diisi
dengan berbagai jenis games dan lagu-lagu penyembahan yang meriah dan juga pada
penghujung acara diadakan pemilihan ketua PMP (persatuan mahasiswa Papua) untuk
yang pertama kalinya. Dikatakan ketua Panitia pemilihan PMP Fani B. Akwan bahwa,
PMP memiliki visi dan misi yang jelas pada dasarnya organisasi ini bertujuan
untuk menghimpun semua mahasiswa yang baru datang ke jerman dari Papua juga sebagai wadah untuk mempersatukan semua mahasiswa yang
berasal dari Papua di jerman baik itu mahasiswa papua asli maupun non Papua yang berasal dari
papua. Selain itu ditambahkannya pula bahwa organisasi ini akan bergerak dibawah
pengawasan KBRI Jerman juga akan berada di sayap kanan organisasi utama yaitu PPI
jerman. Dalam acara pemilihan itu, sebelumya telah di tetap 5 bakal calon namun
dalam keputusan akhir panitia yang di sampaikan oleh Panitia pemilihan bahwa, hanya 4
bakal calon yang layak untuk untuk menjadi calon dan akan di naik menjadi calon
ketua PMP. 4 calon itu Antara lain ialah
Alfredo Nyai, Gideon Meosido, Ryan Mehuse dan Fredi kenelak. Dalam schnellrechnung
yang dilakukan oleh panitia Pemilihan PMP bahwa Fredy kenelak menang telak
dengan memperoleh jumlah suara 31 suara dari jumlah 69 suara yang memilih. Dalam kesempatan
itu juga Fredi kenelak yang juga sekaligus ketua Panitia dan juga ketua PMP
terpilih mengucapkan banyak terimakasih kepada semua mahasiswa/i yang sudah
sekiranya berpartisipasi dalam dalam acara natal dan semua yang telah memilihnya
untuk menjadi ketua PMP untuk priode 2 tahun ke depan. Fredi kenelak juga berjanji
akan membangun organisasi PMP menjadi sebuah wadah pemersatu dan menjadikan semua
mahasiswa Papua ikut terlibat dalam setiap kegiatan organisasi yang akan di
buat dalam masa kepemimpinannya. (guti)