“Hari baru
dan tahun hidup yang baru adalah
berkat dan kerja keras “
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjMl2EL51OPWldiRVuddESNo0h51JYtw7yu_PyA_GBs6YRif4RgPelfpVBroOtVasNMRsoli6ORj5Fr6rOafegZnUifD5ZKgqLzBkNSIHR2lP2WntAVSCtANf83juOg02oTrPng_Ogv4I/s320/270106_4189772785885_346060924_n.jpg)
Ilmu teologi secara umum memaparkan
bahwa “ kelahiran seorang akan merupakan sebuah bentuk dari dampak cinta yang
begitu besar dari kedua orang tua dan dan cinta Tuhan”. Ilmu biologi “ anak
akan ada ketika sel gamet jantan dan betina bertemu dan mengasilkan sebuah
embrio yang nantinya akan menjadi seorang bayi”. Ilmu fisika “ sesuatu yang
baru akan lahir ketika ada gaya adalah tolak ukur dari sebuah perubahan dimana
gaya menjadi sumber dari pengerak dan manusia menjadi objek”. Ilmu sosiologi “
kelahiran akan ada karena interaksi antara
dua individu yang memiliki ikatan antara satu sama lain mengakibatkan
terbentuknya seorang individu baru”. Ilmu kimia “ ketika sebuah unsur di adukan
dengan sebuah uncsur baru maka akan mengasilkan sebuah senyawa “. Ilmu
matematika “ketika sebuah fungsi di sederhakan maka akan mengasilkan fungsi
lain yang tidak lain ialah perkembangan dari fungsi awal dimana fungsi itu bisa
di kembangkan kedalam fungsi lain untuk mengasilkan fungsi lain tanpa merubah
fungsi awal”. Ilmu antroplogi “ hubungan
antara dua budaya yang persatukan melalui sebuah interaksi yang solit dan mengasilkan
sebuah tradisi baru yang nantinya juga akan ada dapat di kembangkan”. Pada
dasarnya seluruh disiplin ilmu memandang bahwa hanya ada perubahan ketika dalam sistim ada interkasi
satu dengan yang lain. Namun satu hal
yang perlu diperhatikan bahwa hidup sama halnya dengan game bahwa ketikan kita
telah hidup bertahun-tahun suatu saat nanti kita kan berpulang kepada orang
yang telah menciptakan kita.
Ada hal yang sangat unik dan
fundementalis yang harus dimengerti bahwa ketika kita sampai kepada sang Kreator
Ilahi ini Dia akan meminta pertanggunjawan atas semua berkat hidup telah di
berikannya kepada kita dimana Dia akan meminta buah dari setiap berkat hidup
yang kita lakukan. Hal ini bukanlah sebuah fiksi belaka namun ini sebuah aktual
yang terjadi secara konkret dalam hidup setiap manusia. Kelahiran secara tidak
sadar kita selalu dekat dengan kematian itulah hidup yang selalu memberikan
kita untuk terus bekerja keras agar pada waktunya nanti dimana kita harus kembali
kepada Bapa maka kita harus mempertanggunjawabakan semua yang telah diberikannya
kepada kita. Lalu muncul pertanyaan apa yang harus kita lakukan agar nantinya
kita dapat mempertanggung jawabkan berkat yang diberikan oleh ? jawabanya
simple “ memberi dengan cinta kasih” atau dalam kata lain membagi cinta kasih
kepada orang yang sedang membutuhkannya. Maka ketika kita bisa membantu
mereka maka apa yang harus kita tunggu itulah waktu kita bergerak karena
hal-hal seperti hanya akan ada sesekali dalam hidup kita maka Tuhan sendiri
mengatakan jangan mengambil apa yang telah engkau berikan kepada orang lain
artinya jangan kita memberikan dengan setengah-setengah hati karena jika kita memberikan
sesuatu tidak sepenuhnya maka itu juga secara tidak langsung kita telah berbuat
dosa dan hanya menambah presentasi kesulitan kita untuk menjelaskanya pada
akhir hayat kita nanti.
Posting Komentar