Papua dan Gejolaknya
![]() | |
papua insel |
Jayapura
(14/10/2010) Pembunuhan
dan konflik yang sedang dan sudah
terjadi Papua itu seakan berubahn menjadi
suatu budaya yang ada di Papua. Pembunuhan yang ada terjadi dengan berbagai
alasan yang tidak jelas “tanpa bukti”. Akibat dari itu terbentuklah suatu
suasana pembunuhan dimana-mana di daerah Papua. Pembunuhan jika di usut dengan
hukum yang adil dan jujur (Jurdil) maka seorang pelaku dari tindakan kejahatan
itu akan terungkap secara berantai mulai dari biang hingga pada
ranting-rantinya. Namun sangat di sayangkan kenyatakan yang sedang terjadi Papua
sangat diluar tanpa dugaan dimana banyak interpol-interpol yang bekerja untuk
1000 rupiah yang siap membunuh seorang dengan banyaran dari pada
petinggi-petinggi negara yang ada di jakarta. Korban selalu dan selalu yang ada
adalah masyarakat sipil dimana korban tersebut ada ketika seorang itu dituduh
akibat kesalahan-kesalahan kecil ataukah melanggar ketentuan-ketentuan negara
yang amat kecil yang sebenernya tidak perlu di indahkan, di Jakarta orang
rampok tidak ditangkap di Papua mereka mencarai hingga ke hutan-hutan, diJakarta
orang mencuri sendal di mesjid tidak di tangkap namun di Papua orang seperti
begitu akan dilaporkan kepolisi dan ditangkat dengan korban yang salah.
Sekarang yang menjadi pertanyaan dari mana budaya mencuri itu ada di Papua
karena sebagai anak budaya mengetahui secara benar bahwa di Papua dahulu tidak
ada itu yang namanya pencuri dan mencuri namun heran sejak orang rambut panjang
masuk ke tanah Papua banyak budaya asing yang sebernya tidak ada di jakarta pun
bisa ada diPapua dan dikembangkan dengan pesat. Pembunuhan demi pembunuhan
terus berlanjut di berbagai tempat tetapi hingga kini belum pernah ada seorang
pelaku dari pembunuhan yang di temukan bahkan yang menjadi biang untuk di
jadikan dugaan adalah OPM, padahal bukti belum menujukan bahwa pembunuhna yang
ada merupakan tindakan mereka. Sangat disesalkan bahwa banyak dari masyarakat
sipil dan masyrakat asing mengetahui banyak hal mengenai segala sesuatu yang
dimaikan oleh BIN di Papua namun sayang sebagai mereka mempunyai sebuah kekuatan
untuk selalu dan senantisa keluar dari dunia hukum yaitu Kekuasaan. Setiap
kebijakan-kebijakan hukum yang dibuat selalu berat sebelah dan tidak memihak
kepada semua masyarakat di Papua maka akiba dari pada itu sejak diberikan
otonomi daerah khusus kepada Papua hingga kita masyarakat Papua tidak mengalami
perubahan yang siknifikan namun jika di perhatikan jumlah dana yang dikucurkan
oleh pemerintah pusat cukup besar namun buahnya belum dinyatakan didalam
kehidupan masyarakat Papua. Akibat dari pada itu masyrakat merasa bahwa
pemerintah pusat dan pemerintah papau sebenarnya menjadi merka hanya sebuah
bola di maikan untuk mendapatkan uang dan bukan di gunakan sesungguh-sungguhnya
untuk memajukan Papua. Akibat dari pada perbuatan pemerintah pusat itu
presentase kepercayaan masyarakat pusat untuk pemeritah indonesia yang sedang
berkuasa di Papua itu mulai menurun. Sebagai orang awam banyak mendengar berita yang sering melintas di telinga saya bahwa semua pembunuhan-pembunuhan yang sedang terjadi adalah Bagian dari operasi DOM dimana darah Papua dijadikan daerah
untuk tempat mempraktekan cara-cara membunuh oleh militer. Pembunuhan itu
sebenarnya kalau kita pandang jauh ke
seluruh Indonesia bahwa ternyata pembunuhan orang Papua di Papua bukan hanya
terjadi dipapua saja melaikan di tanah jawa dan daerah lain di Indonesia pun
terjadi. Pada beberapa hari kemarin saya mendengar ada seorang mahasiswa papua
juga yang di tabrak oleh truk namun tetapi disitu terjadi manipulasi kejadian
dimana seorang yang di tabrak dijadikan sebagai tabarakan murni pada hal
sebelum mahasiswa ini pulang dari tempat A ke B itu disaat ia menyebrangi sesuai dengan rambu lalu lintas dengan baik namun pada saat dia (korban) berada di
jarak tertentu dia diserobot oleh truk dengan muatan penuh yang mengakitbatkan
luka-luka di kaki , luka dalam di berbagai bagian dalam tubuh mengakibatkan
pendarahan di berbagai tempat. Maka keterangan polisi yang sangat mengecewakan
pun terjadi seperti terungkat diatas. Maka
pembunuhan di Papua itu bukan hanya terjadi di Papua namun terjadi juga
di berbagai daerah di seluruh indonesia
dimana objek pembuhan mereka adalah orang Papua orang sebenarnya tidak
tahu apa-apa mengenai sesuatu permasalahan. Sekarang sesudah masyarakat melihat
semua yang sedang terjadi di Papua akibat dari ulah BIN maka, masyarakat menanyakan fungsi kerja
dari setiap BIN di tanah Papua apakah mereka di utus untuk membunuh orang Papua
ataukah untuk menjadi pengayom dan pelindung masyrakat ? namun tanpa memberikan
pertanyaan yang berbelit-belit seperti sebagian besar masyarakat Papua akan
menjawab dengan nada yang santai namun itu merupakan fakta bahwa : mereka lebih baik pulang saja sudah kami juga sudah kami muak liat mereka bunuh tong pu
anak-anak dan suami” itulah jawaban yang paling banyak bermunculan ketika di
mintai keterang mengenai BIN dan tanah
papua. Lalu banyak dari elit politik papua yang berjuang dan kadang membuat
tanah papua goyang dan gempar dan dunia internasional berbalik dan memandang
situasi ini namun perjuangan para elitk kadang hanya dalam wantu singkat dan hilang, karena ketika suasana itu muncul maka muncul pergerakan lain yang terjadi
tanpa oraganisasi yang baik yang terjadi diantara setiap oraganisasi itu dengan
berbagai kalangan elit politik. Namun semua kejadian yang sedang terjadi di
papua ini harus di akhiri dan ini mrnjadi tugas kita orang Papua bahwa kita
harus bersatu dan bangkit dan situasi dan kondisi seperti ini “ ajakan untuk
saling mengerti satu sama lain adalah hal terpenting”.
Posting Komentar