Natal PMP Jerman 2016 di Clausthal

Natal PMP Jerman di Clausthal

Menuju Clausthal-Zellerfeld

Seperti pada setiap liburan di Jerman ada 2 hari yang membuat perusahan perkereta Apian di Jerman sangat sibuk. Yaitu hari sebelum dan sesudah libur ( Anreisetag). Di kedua hari ini kebanyakan orang Jerman memilih untuk pulang ke kampung halaman untuk merayakan Liburan Natal bersama keluarga besar disana. Tapi ada juga yang miliki berlibur keluar kota atau keluar Negara yang jauh-jauh hari sudah di rencanakan secara matang. Dalam Natal, orang Jerman pada umumnya memilik banyak budaya yang terus hidup turun termurun dan hidup dalam sebuah keluarga atau pun dalam masyarakat. Budaya itu misalnya yang pertama Kue Stollen yang terbuat dari campurkan berbagai pemanis alami dan dari buah yang kemudian dikonsumsi bersama dengan keluarga. Stollen sendiri sebenarnya sebenarya terdiri dari berbagai jenis, karena dibuat dengan resep kelurga yang berbeda. Yang kedua itu, menghiasi pohon Natal didalam rumah dan membuat podok Natal di dalam rumah dan dilengkapi dengan ornamen dan Patung-Patung orang kudus. Kemudian yang terakhir, ini lilin-lilin Natal juga dihiasi dalam rumah. Mereka juga sering mengambil waktu tenang setiap malamnya untuk berkumpul bersama diruang keluarga. Disana mereka berdoa dan bersama bernyanyi kidung Pujian Natal dan masing-masing bercerita mengenai apa saja yang mengesangkan dalam hidup mereka dalam 1 tahun yang telah mereka lalui.

Gereja Kayu terbesar sejerman

 Markkirche Clausthal Zellerfelf view

Pada Tahun ini Mahasiswa Papua yang sedang kuliah di Jerman kembali merayakan Natal bersama di sebuah kota kecil di Negara Bagian Niedersachsen, yaitu itu Clausthal-Zellerfeld. Kota ini terletak tepat di bawah kaki gunung Herz yang memiliki ketingginan 560 m diatas permukaan laut dan memiliki jumlah penduduk sekitar 15.818 orang.

Panitia Natal Clausthal kali ini bekerja sangat extra untuk mempersipakan Natal ini. Natal yang diselenggarakan PMP (perhimpunan Mahaisiswa Papua) pada tanggal 23 Desember 2016 ini, pada awalnya menurut ketua PMP tidak akan dilakasankan. Namun dikarenakan beberapa Mahasiswa ingin agar acara Natal di laksanankan, maka Senioritas serta teman-teman die Clausthal mengambil insiatif dan mencoba mewujudkan keinginan ini. Dengan cara membuat votting, untuk menujukan seberapa banyak Mahasiswa Papua yang akan ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Dari kira-kira 90 suara dan undangan yang dibagikan melalu Media Online Facebook. Maka terkumpul kira-kira 58 suara yang mengatakan siap dan akan hadir pad Acara Natal.

Sejak Natal secara resmi dinyatakan akan diselenggaran oleh PMP di Clausthal. Teman-teman disana yang menjadi tuan rumah mengambil gerakan cepat untuk mempersiapkan segala sesuatu mulai dari perencanaan hingga konsumsi. dalam hal penginapan, Panitia mempersiapkan Ruang seminar di Asrama mahasiwa yang digunkan sebagai tempat penginapan bagi mereka yang datang dari luar kota yang jauh seperti dari Zittau (Sachsen) atau dari Aachen( NRW) yang juga sempat hadir disana. Juga ada Tamu istimewa yaitu keluarga Papua yang hadir jauh-jauh dari Belanda untuk mengikuti Natal bersama keluarga besar PMP.

Kami dari Zittau memulai perjalan dari pukul 10.31 hingga sampai disana pada malam hari kira-kira 22.30 dan disambut oleh Panitia dengan jamuan makan malam yang telah dipersipakan. Mahasiwa yang dari Zittau yang mengikuti Natal PMP ada 5 orang. Dalam perjalan kami mengalami masalah dengan keterlambatan kereta di beberapa stasiun Kereta. Namun ini tidak menyurutkan semangat kami untuk mengikuti Natal PMP. Perjalan kami memakai kereta harus berakhir di kota Groslar yang adalah sebuah kota terbesar yang ada di sekitar kaki gunung Herz. Kota ini merupakan satu-satunya akses untuk masuk ke Clausthal-Zellerfeld. Dari sana kami harus mengunakan Bus untuk mencapai kota Clausthal-Zellerfeld. Ada sebuah kisah menarik terjadi ketika kami harus turun di sebuah perhentian Bus. Yang sebernanya akibat dari salah pengertian kami terhadap Informasi mengenai Informasi, dimana kami harus turun untuk sampai pada tempat penginapan kami.

Acara Natal PMP

Natal PMP tahun 2016 di Clausthal ini dimulai sekitar jam 17.00 sore waktu Niedersachsen. Dalam Natal yang berlansung meriah dan penuh hikmat ini, banyak tamu undangan yang datang diatara dari PPI Clausthal dan senioritasnya. Dan kemudian dihadiri juga langsung oleh Wadubes KBRI -Berlin yang datang jauh-jauh dari Berlin dan banyak juga teman-teman Papua yang berdomisili di daerah-daerah yang berdekatan dengan kota tempat Acara diselenggarakan yang menyempatkan waktunya. Acara Natal ini juga dimeriakan oleh Gospelchoir  dari mahasiswa Papua sendiri yang turut tampil memukau untuk memuji Tuhan dalam acara Natal.

Dalam Natal yang penuh hikmat yang mengakat thema : Yes I'm coming soon, dalam khotbah yang dibawakan oleh Pengijil dari Köln yang diundang. Dia banyak memberikan pencerahan bagaimana kita agar mampu membaca tanda-tanda zaman yang sedang terjadi. Dalam hal ini , dia mengajak kita sebagai orang muda yang akan berkarya di masa yang akan datang untuk menyerahkan diri kepada Tuhan dan meminta agar melibatkan penyertaan Tuhan dalam setiap keputusan yang diambil oleh kita. Dalam Kotbah yang penuh hikmat itu juga, dia memberikan banyak contoh-contoh kejadian-kejadian, phenomena dan bencana alam yang sedang terjadi diseluruh belahan Dunia dan alam semesta ini. Dalam kotbahnya dia juga mencoba menerjemahkan semua itu kedalam semua tulisan, perkataan dan Nubuatan para nabi dan orang kudus dalam dari Ijil dengan kehidupan manusia zaman sekarang.

Dalam susunan acara yang dibacakan oleh pembawa acara, Rano dan Yustina, acara selanjutnya sesudah firman Tuhan ialah penyampaian kesan dan pesan dari pihak KBRI-Berlin, Ketua Panitia, PPI Clausthal dan diakhiri oleh ketua PMP. dalam sambutannya Wadubes yang hadir pada kesempatan itu menyampaikan agar beberapa hal dapat di perhatikan oleh Mahasiswa Papua sedang menempuh pendidikan di Jerman. Yang diantaranya dia menitip pesan agar persatuan Mahasiswa papua yang sudah dibina dan sedang bertumbuh subur itu agar tetap dijaga dan dilestarikan agar nantinya dapat berakar dan bertumbuh lebih kuat lagi. Kemudian dia juga menyingung Mahasiswa Papua agar selalu menjaga komunikasi yang baik dengan pihak KBRI Berlin agar setiap masalah mahasiswa dapat dicarikan solusi yang mantap demi kelancaran Studi di Jerman. Dalam Natal ini Juga pihak KBRI Berlin mengambil bagian menyukseskan Acara ini khususnya dalam konsumsi.

Dalam sambutannya Ketua Panitia mengucapkan banyak terimakasih kepada semua relawan, teman dan anggota panitia yang telah bekerja keras dalam mempersiapakan Natal hingga Natal PMP bisa berjalan lancar. Dan lanjutnya, ia mengucapakn banyak terimaksih kepada seluruh undangan yang hadir pada acara Natal PMP itu. tak lupa juga ia ucapakan terimakasih kepada teman-teman serta senioritas yang memberikan kepercayaan kepada Mahasiswa di Clausthal untuk menyelenggarakan Natal tahun ini. Disamping itu ia juga membacarakan laporan pengunaan dana yang digunakan untuk melangsungkan Natal PMP 2016.

Dalam sambutan singkat yang dibawakan oleh seorang Mahsiswa S-2 dari TU-Clausthal yang juga mewakili PPI Clausthal, Dia memberikan Apresiasi yang sagat besar dan ucapan terimaksih kepada Pihak Panitia yang telah mengambil insiatif untuk melangsungkan Acara Natal di Clausthal dan mengharapkan pada Natal berikutnya juga dilaksanakan disana. Harapan itu sesudah pidatonya, pembawa acara juga kembali menegaskan bahwa acara Natal hanya bisa di selenggarakan berdasarkan kesepakatan bersama semua Anggota PMP.

Yang terakhir adalah Pidato dari ketua PMP- Jerman, Franklin Mansa. dalam sambutanya dia mengucapkan banyak terimkasih kepada Panitia yang telah mempersiapakn Acara Natal yang begitu luar biasa denga penuh hikmat. Dalam cara Natal juga di mengajak kepada semua mahasiswa agar lebih fokus pada Studi, karena itu merupakan Tujuan utama datang ke Jerman, tuturnya. lanjutnya, dia juga mengajak sesama mahasiswa Papua agar menjaga komunikas satu dengan yang lain, baik dengan senior maupun dengan adik dan teman. Mahasiswa semester 5 di FH Erführ ini juga menambahkan, ini sangat diperlukan demi kelancaran studi setiap Mahasiswa Papua di jerman. Dalam kesempatan yang baik itu juga, Ketua PMP yang baru terpilih untuk 2 periode kedepan itu mengatakan, dalam kemimpinannya dia akan membagi PMP kedalam 4 Koordinator wilayah yang diataranya ;

  • Koodinator Negara bagian Thüringen, Hessen, Bayern, Stuttgar, Baden-Wuttenberg
  • Koodinator Negara bagian Bremen, Hamburg, Niedersachsen dan Schleswig-Holstein
  • Koodinator Negara bagian Nordrhein-Westfalen, Rheinland-Pfalz, Saarland
  • Koodinator Negara bagian Sachsen-Anhalt, Sachsen, Berlin, Mecklenburg-Vorpommern

Ini Menurutnya dilakukan untuk mempercepat penanganan masalah jika ada masalah pada setiap Anggota PMP dalam koordinator tertentu.

Kemudian pada akhir dari acara ini banyak kegiatan yang dibuat dan persiapakan panitia yang diantaranya adalah pemberian bingkisan berhadiah kepada setiap Mahasiswa yang berhasil menjawab pertanyaan dari pembawa acara. Dan kemudian diakhiri dengan sesi makan-makan dan ramah tamah antara Mahasiswa yang telah berpisah dalam 1 tahun belakang. Acara yang meriah ini dilangsungkan di sebuah Balaikotta/ Stadthalle dari kota Clausthal yang dipersiapkan sebelumnya oleh Panitia . Dan Acara ini berakhir jam 10.00 malam.

Kemudian Acara di lanjutkan di ruang seminar Asrama karena masih ada tamu lagi dari Belanda yang sempat hadir pada akhir acara ini, namun karena waktu yang sudah mulai larut malam maka diputuskan untuk ramah-tamah dilanjutkan disana. Seusai acara dan ramah tama Natal banyak dari senioritas dan teman-teman yang berdomisili tidak jauh dari kota Groslar memilih pulang.

Perjalanan pulang dari Acara Natal 

Pagi yang cerah menyambut pagi kami pada 24 Dezember 2016 di Clausthal. Pada pagi itu banyak dari teman-teman satu persatu pun mulai meningkalkan kota Clausthal untuk kembali ke Studie masing-masing. Pada pagi yang penuh dengan kabut dan cuaca yang adem itu kami menyampari Panitia untuk meminta pamit pulang ke Zittau bersama dengan beberapa Mahasiswa yang akan ke Köthen dan sekitranya serta seorang Senior dari Leipzig yang juga ikut serta bersama kami karena kami mengunakan kereta dengan arah yang sama hingga Leipzig, sebuah kota yang modern penuh dengan tumpukan peradaban budaya Eropa itu. Di Leipzig kami beristrahat kira-kira 40 menit sambil menunggu kereta kami yang akan tiba. Kami menyempatkan waktu itu untuk makan siang. Sesudah melewati jalan panjang melewati Dresden (Ibu kota Negara bagian Sachsen) hingga kami kembali tiba ji Zittau jam 19.30 malam.

Tanggal 22-24 Desember 2016 merupakan sebuah Perjalan yang terhimpun dalam pengalamanan yang penuh dengan kebahagiaan dimana kami saling bertemu satu sama saling bercanda tawa kembali di bawah guyuran salju di kota Clausthal yang menambah suasan Natal keeropaan. Pengalaman berkendara dengan kereta hingga Clausthal dan dilanjutkan dengan Bus hingga turun di Perhentian bus yang salah akan selalu dikenang. Disamping itu acara berjalan lancar walau Panitia mempersiapakannya dalam kurung waktu 3 minggu terakhir hingga sebelum hari H.

Copyright ©papuatoourworld.blogspot.de
 

Ini Tidak Dilakukan Orang Yang Cerdas Emosional

Ini Tidak Dilakukan Orang Yang Cerdas Emosional

1.    Tidak Berprasangka Buruk
Orang dengan kecerdasaan emosional ("emotional intelligence" atau EI) yang tinggi punya rasa ingin tahu besar, juga kagum pada hal-hal yang tak dikenal. Mereka akan mencari tahu sebanyak mungkin, sehingga mereka jadi orang yang menyenangkan. Mereka bertanya dan terbuka dengan solusinya.

2.    Tidak Bersikap Negatif
Orang dengan kecerdasan emosional tinggi selalu bisa berterimakasih. Mereka tidak pesimis. Mereka merasa hidup mereka baik, dan tidak membiarkan diri terpengaruh kritik serta sikap negatif orang lain. Mereka menunjukkan perhatian kepada orang lain dalam pembicaraan. Bersedia mendengarkan dan tidak cepat berkomentar.

3.    Tidak Mengabaikan Perasaan Orang Lain
Inilah ciri terpenting orang yang punya kecerdasan emosional. Mereka mampu mengerti perasaan orang lain. Ini menjadikan mereka penting di tempat kerja mereka. Dengan kemampuan mengerti apa yang sedang dihadapi rekan atau klien, mereka bisa melewati banyak masalah tanpa terlibat konflik.

4.    Tidak Takut Perubahan
Orang yang tingkat kecerdasan emosionalnya tinggi tidak takut hadapi perubahan. Mereka memahami, ini bagian penting dalam proses kehidupan, dan mereka bisa beradaptasi.

5.    Tidak Dikalahkan Kelemahan Sendiri
Orang yang cerdas secara emosional tahu kemampuan mereka, dan apa yang masih harus mereka perbaiki atau pelajari. Kelemahan yang diketahui tidak akan bisa menahan ambisi mereka. Mereka tahu lingkungan seperti apa yang optimal bagi gaya kerja mereka.

6.    Tidak Perfeksionis
Orang dengan kecerdasan emosional tinggi menunjukkan motivasi tinggi dalam pekerjaan. Tapi mereka tahu, kesempurnaan tidak mungkin dicapai. Mereka belajar dari kesalahan.

7.    Tidak Terpaku Pada Pekerjaan

Karena sadar kemampuan diri sendiri, mereka juga tahu pentingnya menjaga keseimbangan antara aktivitas profesional dan pribadi. Mereka makan dengan pola sehat, tidur cukup dan punya minat lain di luar pekerjaan.
 

Gezeitenkraftwerke Stand der Technik ( Energi Pasang surut air laut dari sisi teknik)

 

Wärmespeicher (Penyimpan Panas)

 

FISIKA GASING

 

Windkraftanlage und potenzielle Entwicklung


 
 
Support : SAVE THE ENVIROMENT OF WEST PAPUA | INFO PAPUA | KNPB NEWS
Copyright © 2011. PAPUA TO OUR WORLD - All Rights Reserved
Template Created by Mr.YOGIX FWP Published by AGUSTINUS GIYAI
Proudly powered by Blogger